Ada seorang penginjil yang punya kisah menarik dalam perjalanan pelayanannya. Pada sebuah kesempatan, ia menceritakan mengenai
seorang bapak yang baru saja ditemuinya. Bapak tersebut sudah cukup lanjut usia dan sedang
menderita penyakit sehingga ia harus menghabiskan banyak waktu untuk beristirahat.
“Seandainya saya masih ada kekuatan, maka saya akan bersorak bagi Tuhan dengan segenap kekuatan saya,” kata bapak tua tersebut saat mendapati dirinya dikunjungi oleh seorang penginjil tersohor. Penginjil tersebut mengaku tidak begitu senang dengan ucapan bapak tua tadi.
Baca juga: Hubungan Yang Baik Selalu Diawali Dari Kita, Lho. Buka Diri Dan Perbaiki Sekarang!
Kalau kita
pikir-pikirkan kembali, bapak tersebut punya niat baik untuk menyembah dan
memuliakan nama Tuhan. Bukannya menyanjung niat baik dari si bapak tua, pendeta ini justru mengkritik ucapan bapak tua tadi, “Sudah terlambat. Harusnya kamu melakukannya ketika masih sehat dan kuat.”
Ada banyak orang
muda yang masih sehat, kuat namun menghabiskan waktunya untuk kegiatan yang
sia-sia. Mereka hidup dalam dosa dan melakukan hal-hal yang dibenci oleh Tuhan. Generasi muda ini sudah terlarut pada nafsu duniawi yang ada disekitar mereka.
Perkara-perkara
rohani? Mereka acuh tak acuh dengan hal tersebut. Mereka tidak menyadari kalau
kehidupan di dunia ini hanya sementara, bahwa aka nada penghakiman dan pertanggung jawaban terhadap apa yang kita lakukan selama ada di dunia ini.
Tetapi ketika
mereka lemah dan tak berdaya, mungkin karena usia atau suatu penyakit tertentu,
mereka baru sadar kalau membutuhkna pertolongan Tuhan atas hidupnya. Mereka
kemudian menyesali semasa hidupnya dan berharap bisa melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh setelah mendapatkan kekuatan dan kesehatnnya kembali.
Dunia merupakan
sebuah tempat yang fana. Kita tidak tahu kapan kita akan berakhir maupun
memulai sesuatu. Kita seharusnya menyadari kalau berkat Tuhan yang melimpah
telah membuat kita bisa menikmati kehidupan ini. Semata-mata apa yang kita nikmati saat ini merupakan sebuah kasih karunia Tuhan.
Selagi kita
masih muda, kuat dan sehat, seharusnya kita bisa memuliakan nama Tuhan,
melayani dan menjadi berkat bagi sesama. Layani Tuhan dengan segenap kemampuan, talenta dan apa pun yang ada pada kita.
Kisah diatas meningatkan saya pada sebuah lagu yang berjudul Hidup Ini Adalah Sebuah Kesempatan. “Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Tuhan, jangan sia-siakan apa yang Tuhan beri, hidup ini harus menjadi berkat.”
Baca juga:
Kehidupan ini
merupakan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita. Untuk itu pakailah
sebaik-baiknya untuk melayani Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama. Angan
sia-siakan waktu dan kesempatan yang Tuhan beri. Sehingga dalam kehidupan kita
ini tidak ada satupun penyesalan yang akan kita alami.
Dalam
pelayanannya, Paulus menuliskan pada 2 Korintus 6:1-2, “Sebagai teman-teman
sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia
kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman: “Pada waktu
Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan,
Aku akan menolong engkau.” Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu;
sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.”